Jumat, 17 Desember 2010

Minggu ini aku tak pulang, bu...




Ku tekuk 45 derajat muka ku saat kau sambut aku di depan rumah.
Kau rengkuh aku dalam pelukan hangatmu.
Degup jantungmu mengatakan kau sangat peduli.
Kau usap pipiku, kau tatap mataku dengan lembut. Semuanya dengan diam.
Setelah kau membenarkan porsi makanku selama sehari. Kau keluarkan sepertiga isi dompet belanjamu, kau kepalkan dalam genggaman tanganku.
Lalu kau mencium keningku dengan lembut.
Aku pergi meninggalkanmu hari itu dengan senyum yang mengembang seperti biasanya.
Menjemput asa dan cita di dunia yang sebenarnya.
***
Ku tekuk 45 derajat muka ku satu minggu berikutnya.
Seperti biasa, kau sambut aku dalam dekapanmu.
Kau memasak masakan terhebat setiap aku datang, berharap aku berlama-lama di rumah.
Setelah aku gemuk kembali, kau kepalkan lembaran-lembaran itu di telapak tanganku, setelah aku menyadari salah satu perhiasanmu sudah raib dari pandanganku.
Walau merasa bersalah, aku pergi tersenyum lagi. Mengira-ngira apa yang akan aku dapatkan di luar sana.
***
Minggu depan aku tak pulang, bu...ada banyak tugas yang harus aku kerjakan.
Ada dunia yang harus aku geluti disini. Bukan aku tak peduli, tapi perhatianku pada kuliah lebih kuat mengalahkan rinduku.
***
Ibu, minggu ini juga aku tak bisa pulang.
Ada kegiatan yang membutuhkan tenagaku disini. Mungkin kau disana akan baik-baik saja bersama keluarga.
***
Aku lupa kalau hari ini seharusnya aku pulang bu, tapi mungkin minggu depannya lagi aku bisa pulang.
Lembaran yang kau beri untuk ku masih cukup. Semoga kau tidak bersusah payah dalam waktu yang cukup lama.
***
Ibu, ada yang aneh dengan kesehatanku. Aku di rawat teman-teman, penyakit lambungku semakin parah ternyata. Minggu ini aku tak bisa pulang dengan kondisi seperti ini. Walau berharap kau yang akan merawatku.
***
Kini aku dalam dekapmu lagi.. Kau sibuk merawatku...kulihat kantung matamu hitam.
Ibu, setua itukah dirimu saat ini... aku menyesal pulang dalam keadaan seperti ini, tak bisa membuatmu tersenyum.
Rindumu dapat ku baca saat ini, tapi selalu mudah kulupakan disana...