Sabtu, 06 Maret 2010


sungguh hari-hari terakhir yang penuh dengan bunga-bunga bertebaran... ^_^

sebenarnya bukan itu yang akan aku ceritakan saat ini, tetapi tentang jalanan lagi sahabat.... jalanan dengan ke hiruk pikukannya, jalanan yang menemaniku menuju kampus setiap hari.
sudah beberapa minggu aku mempunyai pengalaman di jalanan, tapi belum ku tuliskan.

seperti biasanya aku menggunakan angkot 05 jurusan Tanjungsari-Cicalengka, turun di terminal Bis Damri, sampai bunderan Cibiru. harus nyebrang beberapa kali untuk menuju kampus, dan perjalan lumayan cukup panjang menuju kelas yang bertempat atas sana (gedung Z-A)

aku akan lewati tukang koran yang berjualan gorengan juga. dari jauh dia sudah tersenyum lebar ketika sosokku mulai tertangkap matanya. ia mengambil koran yang telah di simpan berjajar rapi di lopernya. koran TEMPO seperti biasanya, ia sungguh sudah hapal. aku mengambilnya, dan membaca judul headlinenya yang bombastis, menggelitikku untuk membaca lebih lanjut, tapi aku tahan sejenak. ku keluarkan uang sesuai dengan angka yang di cap dan di bawah angka tersebut bertuliskan "khusus harga mahasiswa".

"ini pak."kataku, ketika ku berikan uang sebagian untuk makan siangku.
"nuhun nenk."
"mangga pak, assalamualaikum." ia menjawab salamku.
sambil berjalan menunduk, ku baca lagi halaman pertama koran TEMPO yang sudah jadi miliku itu, tiba-tiba seorang ibu mendekatiku. (aku menyadari sosoknya mendekat)

"nenk maaf, kalo Indramayu masih jauh ya?"
wow...si ibu nannya ga kirem-kirem (haha, translate plis),
"iya bu."jawabku cuek, wajah si ibu berubah jadi wajah bingung.
"harus ke ci caheum ya nenk?"
"ga usah bu, nanti juga lewat sini."
"aduuhhh,nenk, uang ibu cuma 5000 rupiah lagi. gimana ya?"

tuing...tuing... aku kasian sekali liat Ibu yang tadi,. tapi uang ku tinggal untuk makan siang (aku tak biasa sarapan), juga untuk ongkosku pulang nanti. bukannya aku pelit, tapi memang keadaannya seperti itu.

tiba-tiba saja aku langsung ingat dengan Radio El-shinta, sering sekali menyiarkan orang yang kehilangan, tersesat atau juga kecopetan dan menghubungi Radio tersebut. tapi tentunya aku tidak menelpon Radio itu. aku langsung punya ide.

"bu, ke kantor polisi aja....saya antar." kataku girang, karena ide yang cemerlang melintas tepat waktu.
tapi wajah si ibu berubah lagi, seperti serba salah.
"ayo bu..."kataku lagi.
"ga usah nenk..."katanya, membuat aku terheran...
"dekat ko bu..."ku yakinkan..,
"gak apa-apa..., makasih nenk..."ia menjauh pergi.

aku jadi bingung dua kali lipat, adakah yang salah denganku? tanyaku dalam hati.
aku hanya bisa berdoa untuk ibu yang tadi, smoga di selamatkan sampai tempat yang di tuju, dan yang terpenting di mudahkan....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar